Konglomerat Inggris (Kuasai) Indonesia

Jardine yang menguasi 50 persen saham Astra International paling ekspansif.

Konglomerat asal Inggris Sir Henry Neville Lindley Keswick, boleh berbangga. Pasalnya, kelompok usahanya Jardine, yang menguasai 50 persen saham PT Astra International Tbk, dinobatkan sebagai konglomerasi terbesar nomor satu, terkuat dan paling ekspansif di Indonesia.

Sektor otomotif, perkebunan dan pertambangan, merupakan fokus garapan Jardine/Astra International di dalam negeri. Namun perusahaan yang dikendalikan Prijono Sugiarto ini, juga merambah bisnis peralatan berat, perbankan lewat kepemilikan 44 persen Bank Permata dan jaringan supermarket Hero.

Seperti dilansir majalah bisnis GLOBE ASIA, Agustus 2012, bertajuk 100 LARGEST CONGLOMERATES, kelompok usaha Jardine/Astra International juga memiliki Guardian Pharmacy, asuransi dan perkapalan. Sedangkan properti, kelompok usaha ini memiliki Hotel Mandarin dan GedungWorld Trade Center (WTC), Jakarta.

Diperkirakan, dalam tiga tahun terakhir, kelompok usaha ini mengalami pertumbuhan hingga 20 persen per tahun, dengan proyeksi revenue atau perolehan income dari kegiatan bisnisnya untuk tahun 2012, mencapai angka 15,8 miliar dollar Amerika Serikat, atau sekitar 150 triliun rupiah.

Sementara konglomerasi swasta nasional Salim Group yang dimiliki Anthony Salim dan keluarga, berada di urutan ke dua. Lewat usaha industri makanan, perkebunan serta telekomunikasi, revenue Salim Group 2012 diperkirakan mencapai angka 13,5 miliar dollar, atau konversi rupiah melebihi 128 triliun.

Namun kelompok usaha Salim Group, juga membuktikan keperkasaan di sektor industri otomotif. Melalui aktivitas bisnis PT Indomobil Sukses Makmur, pada tahun 2011 lalu, Salim Group memperoleh net income sebesar 1 triliun rupiah, terutama dari kontribusi penjualan mobil Nissan yang mengalami peningkatan signifikan dibanding 2010.