KPPU Terus Telusuri Dugaan Kartel Daging Sapi - KOMPETISINEWS | INFO PERSAINGAN USAHA

.


Home » , , , , » KPPU Terus Telusuri Dugaan Kartel Daging Sapi

KPPU Terus Telusuri Dugaan Kartel Daging Sapi

Written By Redaktur on Wednesday, August 21, 2013 | 1:03 AM

KPPU terus menelusuri untuk mencari bukti keberadaan kartel daging sapi.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terus menelusuri dugaan kartel daging sapi. Bukti pelanggaran terahadap UU No 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang sudah dikantongi bakal dijadikan dalil untuk membawa perkara tersebut.

"Sebenarnya masalah ini sudah muncul ke permukaan sejak dulu, sekarang sedang didalami. Kita sudah memiliki bukti kuat, jadi 1,5 bulan lagi kita sudah bisa menjadikan kasus ini sebagai perkara," kata Komisioner KPPU, Munrokhim Misanam, di Jakarta, belum lama ini.

KPPU, tegas Munrokhim, sudah menemukan perusahaan dan instansi yang diduga terlibat dalam praktik kartel daging sapi. Proses selanjutnya, KPPU akan memperkuat bukti-bukti yang akan dibawa dalam sidang perkara kartel tersebut.

Menurut Munrokhim, masing-masing pihak yang diduga terlibat dalam praktik kartel daging sapi memiliki peran masing-masing yang memicu terjadinya lonjakan harga daging sapi. Bahkan ada pihak yang sengaja menahan sapi di penampungan. 

"Kita juga menemukan peran pedagang dalam kenaikan harga daging sapi, tetapi kita tidak bisa menjerat mereka karena UU mengecualikan para pedagang itu," ungkap dia.

Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, menyatakan harga daging sapi mulai menurun pasca-Lebaran.

"Pada 10 Agustus, harga daging sapi sudah turun dari 120 ribu menjadi 100 ribu rupiah per kilogram. Harga itu terlihat di Pasar Senen, Pasar Kranji, Pasar Cakung, dan Pasar Rawabadak di Jakarta," jelas dia.

Di Pasar Grogol, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Klender, Pasar Cinde, dan Pasar Cipete, harga daging sapi menurun dari 110 ribu rupiah menjadi 100 ribu rupiah per kilogram. Bahkan di Pasar Ciputat Lama, harga daging sapi sudah berada di level 94 ribu–95 ribu rupiah per kilogram.

Menurut Srie, penurunan harga daging sapi di retail modern rata-rata juga sudah berada di level 92 ribu–99 ribu rupiah per kilogram di Giant, sedangkan di Carrefour harga daging lebih murah, yaitu 85 ribu rupiah per kilogram.

Penurunan harga daging sapi itu, kata Sri, disebabkan mulai masuknya ribuan sapi potong impor mulai 7 Agustus lalu. Setelah itu, pasokan daging di pasar tradisional mulai membaik.

Terkait dengan itu, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bahcrul Chairi, menyatakan pada 7 Agustus lalu sudah masuk 8.990 ekor sapi siap potong.

"Pengapalan terakhir sapi potong itu pada 23 Agustus 2013. Nantinya, total sapi impor siap potong sebanyak 24.750 ekor. Sebagian sudah dilakukan pemotongan di rumah potong hewan (RPH) di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi," ungkap dia.

Daging sapi yang sudah dipotong di RPH, kata Bachrul, kemudian didistribusikan ke beberapa pasar, seperti Rawamangun, Pasar Tangerang, Tanah Abang, Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Rumput, dan Pasar Ciputat.

Selain itu, daging yang sudah dipotong didistribusikan di Pasar Lembang, Purwakarta, Pasar Subang, Pasar Ciayom Bandung, dan pasar di Bogor. Jadi, kata Bachrul, sapi potong impor yang jumlahnya 25 ribu ekor itu dibagi tiga kategori, yaitu jenis sapi bakalan dengan bobot 350 kilogram, sapi bull jantan yang sudah tua, dan sapi betina.

"Memang ada sedikit keterlambatan penyaluran karena saat pemotongan menjelang Lebaran libur dan petuga penjagalan yang seharusnya memisahkan daging dan lemak banyak yang mudik," ungkap dia.
Sebelumnya, Kantor Menko Perekonomian meminta KPPU melakukan penyelidikan dugaan kartel daging sapi karena harga sapi di pasaran masih tinggi, padahal pemerintah sudah menambah pasokan melalui impor.
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. KOMPETISINEWS | INFO PERSAINGAN USAHA - All Rights Reserved
Developed by kuntoprastowo | Template by Maskolis
Proudly powered by Blogger