![]() |
| Dr. Rizal Ramli mendesak KPPU untuk segera mengumumkan pelaku kartel pangan. |
"KPPU sebaiknya mengumumkan siapa saja pelaku kartel bawang putih, gula, kedelai, jagung, daging sapi, dan komoditas pangan lain yang selama ini merugikan negara dan rakyat Indonesia. Juga diumumkan berapa volume impor yang mereka mainkan serta berapa keuntungannya," kata Mantan Menko Perekomian Rizal Ramli usai bertemu dengan Ketua KPPU Nawir Messi, di Jakarta (25/4).
Apalagi, menurut Rizal, pengumuman pelaku kartel ke publik tersebut sangat penting karena sebagian dari keuntungan itu mereka gunakan untuk menyogok para pejabat korup.
Nawir sendiri menyatakan, institusi yang dipimpinnya memang tengah melakukan investigasi dan pengawasan atas sejumlah komoditas pangan, khususnya di daerah-daerah, di antaranya bawang putih, gula, kedelai, jagung, dan daging sapi.
Pada beberapa kasus terindikasi adanya praktik kartel yang sangat merugikan negara dan rakyat. Ada permainan antara pengusaha nakal dan pejabat korup. "Khusus bawang putih, misalnya, selisih harga di dalam negeri dan luar negeri mencapai lebih dari dua kali lipat. Ini terjadi karena melibatkan para pejabat di sejumlah instansi terkait. Intinya, ada permainan orang dalam di Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam dua pekan ke depan diharapkan sudah bisa KPPU perkarakan. "Sedangkan untuk daging sapi, mungkin perlu waktu tiga pekan lagi," ujar Nawir.
Sebelumnya, Rizal Ramli yang mantan Menteri Keuangan melakukan kunjungan mendadak ke Pasar Induk Kramat Jati, beberapa waktu lalu mengatakan, lonjakan harga yang terjadi pada bawang putih, disebabkan diberlakukannya sistem kuota impor. Sistem yang tidak transparan ini sangat menguntungkan 7 hingga 8 importir yang bertindak seperti kartel.
Dia juga meminta pemerintah segera mengganti sistem kuota dengan sistem tarif yang lebih transparan. "Yang pasti, dengan diberlakukannya sistem tarif, harga gula bisa turun dari sekarang Rp 13.000-an per kilogram (kg), menjadi paling mahal hanya Rp 7.000-an per kg. Begitu juga dengan harga daging yang sekitar Rp 80,000 per kg menjadi Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kg," ucap Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP).






Post a Comment