Apabila kenaikan harga pangan tak terkendali KPPU diminta segera bertindak. |
Awal Ramadan, harga bahan kebutuhan pokok terus naik. Bukan hanya harga daging ayam dan sapi, harga beberapa jenis ikan pun terkerek ke atas. Menurut Bambang, pedagang ikan di Pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara, lonjakan harga ikan sudah terjadi sejak kenaikan harga bahan bakar minyak. "Rata-rata harga ikan naik Rp 2.000-3.000 per kilogram," ujarnya.
Harga cumi-cumi kini Rp 26 ribu per kilogram, dari semula Rp 22 ribu. Ikan bandeng naik jadi Rp 25 ribu dari Rp 22 ribu per kilogram. "Ini naiknya benar dari nelayan," katanya.
Kenaikan harga juga terjadi pada sayur. Menurut Staf Usaha dan Pengembangan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Komarudin, momentum Ramadan digunakan petani untuk menaikkan harga. Faktor anomali cuaca juga ikut mendorong kenaikan harga.
Harga bawang merah naik 11 persen menjadi Rp 45 ribu, dari harga pekan lalu sebesar Rp 40 ribu per kilogram. Harga cabai rawit merah meningkat signifikan akibat kurangnya pasokan. Saat ini, harga cabai rawit merah Rp 55 ribu, dari semula Rp 51 ribu per kilogram.
Menteri Pertanian Suswono berjanji akan mengevaluasi kenaikan harga pangan. Jika kenaikan di luar kewajaran, pihaknya akan meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bertindak. "Suplai ada, tapi harga naik. Apakah harga naik ini karena memanfaatkan kenaikan harga atau hanya menjelang Ramadan," ucapnya kemarin.
Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga tak wajar adalah daging ayam. Dalam sebulan terakhir, rata-rata harga daging ayam naik sekitar 20 persen. "Ini tidak wajar karena DOC (bibit ayam) terlalu mahal, dari semula Rp 4.000 menjadi Rp 6.000 per ekor," kata dia.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika menyatakan pemerintah harus menstabilkan harga komoditas pangan. "Sebagian sudah naik 50-100 persen, ini sudah genting," tuturnya.
Post a Comment