Masih tingginya ketergantungan pangan import menjadikan negeri ini surganya para pemain kartel. |
Harga kebutuhan pangan di bulan Ramadan semakin tidak terkendali. Upaya menurunkan harga pangan yang dilakukan pemerintah belum efektif. Kalau tidak segera dilakukan langkah-langkah kongkret, dikhawatirkan harga pangan akan semakin liar dan terus meningkat.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Marwan Jafar menyatakan, pemerintah harus menindak tegas tengkulak yang mempermainkan harga. "Tanpa tindakan yang tegas dari pemerintah kejadian serupa akan terulang setiap ada momentum tertentu, seperti Ramadan dan lebaran atau hari-hari besar yang lain," kata Marwan di Jakarta, Kamis (18/7).
Menurutnya, jika terindikasi adanya kartel atau mafia pangan di Indonesia, maka Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) harus segera turun tangan. "KPPU bisa menggunakan UU No 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat untuk menjerat para distributor yang melakukan praktek monopoli dan kartel. Karena kenaikan harga sembako saat ini sudah diluar kewajaran," tegasnya.
Menurutnya, jika terindikasi adanya kartel atau mafia pangan di Indonesia, maka Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) harus segera turun tangan. "KPPU bisa menggunakan UU No 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat untuk menjerat para distributor yang melakukan praktek monopoli dan kartel. Karena kenaikan harga sembako saat ini sudah diluar kewajaran," tegasnya.
Dia juga berharap agar pemerintah meninjau tata niaga pangan. Dikatakan, ada yang salah dengan sistem tata niaga pangan di tanah air selama ini.
Post a Comment