Soal Impor Daging Sapi, Dikhawatirkan Bulog Akan Rugikan Pengimpor Lain - KOMPETISINEWS | INFO PERSAINGAN USAHA

.


Home » , , , , » Soal Impor Daging Sapi, Dikhawatirkan Bulog Akan Rugikan Pengimpor Lain

Soal Impor Daging Sapi, Dikhawatirkan Bulog Akan Rugikan Pengimpor Lain

Written By Redaktur on Monday, May 20, 2013 | 12:44 AM


Rencana BULOG untuk mengimpor 7-10 persen dari kebutuhan daging nasional malah mengkhawatirkan pelaku usaha lainnya. 

Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Munrokhim Misanam, menilai permintaan Bulog untuk mengimpor 7-10 persen dari kebutuhan daging sapi terlalu besar dan akan menjadikan Bulog pemimpin pasar untuk komoditas daging sapi. "Dari niat menjadi stabilisator, dikhawatirkan Bulog nanti ikut cari untung dengan main harga "ujarnya. Apalagi, jika daging beku Bulog temyata boleh dijual di pasar umum, pengusaha lain akan merugi.

Hal senada juga diungkapkan oleh anggota Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Siswono Yudo Husodo. Pasalnya, selama ini Bulog hanya berpengalaman mengimpor beras, yang karakternya sangat berbeda, dengan daging. "Kalau raskin saja masih banyak ditemukan rusak, bagaimana dengan daging?" papar Siswono.


Perum Bulog sampai saat ini masih menunggu payung hukum untuk mengimpor daging sapi. Impor daging sapi oleh Bulog dimaksudkan untuk membantu pemerintah menurunkan dan menstabilkan harga daging sapi.

"Secara prinsipil sudah disetujui, tapi payung hukumnya belum ada," kata Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso.

Untuk bisa menjadi stabilisator harga suatu komoditas, menurut Sutarto, Bulog harus diberi wewenang mengelola 7-10 persen kebutuhan masyarakat akan komoditas tersebut. Hal ini mengacu pada penguasaan Bulog terhadap beras, yang selama ini dikelolanya.

Artinya, jika selama ini kebutuhan daging sapi dalam negeri mencapai 400-500 ribu per tahun, setidaknya Bulog harus mengelola 28 ribu ton daging. "Apakah cukup atau tidak kita lihat. Sebab, daging berbeda dengan beras," kata Sutarto.

Saat ini, menurut catatan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, rata-rata harga daging secara nasional masih berada di kisaran Rp 87.500 per kilogram. Angka tersebut hampir tak berubah sejak Januari lalu. Tanpa peran Bulog, pemerintah khawatir harga akan melambung semakin tinggi pada Ramadan dan Lebaran, yang jatuh pada Juli-Agustus mendatang.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan kini pemerintah belum memutuskan apa pun ihwal peran Bulog sebagai stabilisator harga daging sapi. Berbagai rapat untuk membahas hal ini masih terus berlangsung di bawah koordinasi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. "Belum ada sikap untuk sementara," ungkap Gita Wirjawan.

Ihwal permintaan Bulog untuk mengimpor 7-10 persen kebutuhan daging sapi, Gita mengaku belum bisa mempertimbangkannya. "Saya belum mendapat proposal dari mereka secara spesifik," tandasnya.

Keputusan Bulog sebagai stabilisator harga daging sebelumnya diputuskan dalam Rapat Koordinasi Kementerian Perekonomian pada Senin pekan lalu. Volume impor daging yang dilakukan oleh Bulog ini tak termasuk dalam kuota impor daging pada tahun ini, yang mencapai 80 ribu ton.


Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. KOMPETISINEWS | INFO PERSAINGAN USAHA - All Rights Reserved
Developed by kuntoprastowo | Template by Maskolis
Proudly powered by Blogger