BI Akan Tegur Bank Yang Kreditnya Kebablasan - KOMPETISINEWS | INFO PERSAINGAN USAHA

.


Home » , , » BI Akan Tegur Bank Yang Kreditnya Kebablasan

BI Akan Tegur Bank Yang Kreditnya Kebablasan

Written By Redaktur on Sunday, August 18, 2013 | 7:07 PM

BI akan menegur bank yang ekspansi kreditnya kebablasan, dan tidak melihat fundamental ekonomi. 
Bank Indonesia (BI) akan memantau industri perbankan agar tetap menyalurkan kredit sesuai dengan fundamental perekonomian, dan akan meminta bank-bank menyesuaikan pertumbuhan kredit dengan kondisi perekonomian yang melambat.

“Ini akan kita lakukan supervisory action (pengawasan) agar (bank) jangan kencang-kencang menyalurkan kredit sementara perekonomian yang melambat. Jadi lebih prudent dan optimal. Kita mau pertumbuhan kredit yang wajar saja,” ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, kepada wartawan di Gedung BI, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2013.

Bank sentral mencatat pertumbuhan kredit perbankan mulai melambat sebesar 20,6% dalam setahunan per Juni 2013, seiring dengan perlambatan perekonomian domestik ke arah batas bawah dari prediksi di kisaran 5,8-6,2% pada tahun ini. Sementara untuk pertumbuhan kredit tahun ini, imbuh Perry, wajarnya ada di kisaran 18-20%.

“Pertumbuhan ekonomi kita lihat sudah slowing, Juni 20,6%. Secara industri perbankan sudah merespon perlambatan ekonomi tercermin dari perlambatan pertumbuhan kredit. Tapi masih ada sejumlah bank dan sektor yang kreditnya masih tinggi,” kata Perry.

Menurutnya, beberapa sektor yang kreditnya tumbuh masih cukup tinggi adalah sektor properti, transportasi dan manufaktur. Khusus sektor transportasi dan manufaktur, lanjut Perry, terlihat juga dari masih besarnya impor bahan baku.

“Nah ini kita tidak bisa masuk, jadi kita kendalikan banknya. Pengawas kita akan masuk mengingatkan,” tukasnya.

Kendati pertumbuhan kredit dinilai masih dalam batas aman, namun BI akan tetap mengingatkan perbankan untuk tidak terlalu ekspansif karena dapat meningkatkan risiko kredit bermasalah di saat kondisi ekonomi Indonesia yang sedang melambat.

“Melalui kegiatan pengawasan, me-review dan bicara kepada bank untuk menyesuaikan kredit dengan perekonomian. Sehingga kemampuan dalam menghadapi risiko bisa lebih tinggi. Jangan terlalu ekspansif shgga bisa meningkatkan risiko kredit macet ke depan,” tutur Perry.

Ia menegaskan, bahwa aksi pengawasan yang dilakukan BI sangat penting dalam penilaian tingkat kepatuhan sebuah bank. Lewat pengawasan, lanjut Perry, bank sentral bisa menetapkan apakah sebuah bank harus melakukan penambahan modal atau tidak.


“Jadi, kita masuk lewat supervisory action supaya kreditnya yang wajar-wajar. Masih ada sekitar 10-an bank yang kreditnya kencang, sebagian bank besar. NPL masih oke, tapi dengan kondisi ekonomi slowing seperti ini, risikonya akan meningkat. Kita lakukan supervisory action kepada bank-bank yang kreditnya masih tumbuh di atas 20%, masih terlalu ekspansif,” tutupnya.
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. KOMPETISINEWS | INFO PERSAINGAN USAHA - All Rights Reserved
Developed by kuntoprastowo | Template by Maskolis
Proudly powered by Blogger