KPPU terus mendalami adanya indikasi kartel impor bawang putih. Keterlibatan Mendag masih perlu dibuktikan. |
Keterlibatan Menteri Perdagangan (Mendag) dalam dugaan adanya kartel importir bawang putih terus didalami Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sampai kini proses pemeriksaan masih berlangsung, dan memerlukan bukti-bukti tambahan apabila diperlukan.
Ke depan, apabila dalam pemeriksaan ternya keterlibatan Mendag tidak terbukti, maka dapat saja dihapus.
Demikian disampaikan Komisioner KPPU Munrokhim Misanam kepada wartawan. Meski demikian, dia tidak mau menjelaskan secara detail. Menurutnya sampai saat ini proses sedang berjalan dan keputusan bisa berubah.
"Tergantung nanti proses sedang berjalan. Kalau diperlukan bukti tambahan kita lakukan. Bisa saja dihapus (keterlibatan Gita Wirjawan) kalau memang tidak terbukti," ujarnya.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengendus adanya kartel bawang putih yang terjadi di awal tahun 2013 ini. Harga bawang putih di dalam negeri pernah melejit hingga Rp 36.000-40.000 per kilogram di awal tahun. Padahal harga normal bawang putih hanya Rp 6.000-10.000 per kg. Bahkan kondisi ini berlangsung sampai menjelang Ramadhan lalu. Kini, harga bawang putih kembali normal, namun perkara dugaan adanya kartel yang mempermainkan harga terus diselidiki KPPU.
"Kalau dari penyelidikan yang dilakukan oleh investigator, orang yang punya izin impor tetapi sengaja tidak direalisasikan. Contah lainnya adalah seseorang yang mempunyai 5 perusahaan bisa impor bawang putih semuanya, tetapi malah sengaja digilir. Jadi tujuannya adalah menjaga dan menahan pasokan supaya bawang putih ini langka dan mahal harganya," ungkap Munrokhim Misanam (27/7/2013).
Munrokhim juga menuturkan, ada 364 kontainer isi bawang putih asal China yang mandek di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Alasan lainnya adalah ketelibatan 20 importir bawang putih yang sengaja menahan stok atau pasokan bawang putih impor mereka. Sidang kasus kartel ini sudah berjalan di KPPU.
"Sejak Februari 2013, kita temukan pertama kali di Tanjung Perak Surabaya itu ada 364 kontainer isi bawang putih. Kita menemukan itu dan kita terus usut sampai sekarang. Ada keterlibatan 20 perusahaan (importir bawang putih)," imbuhnya.
Post a Comment