Pemerintah Membatasi Serbuan Waralaba Asing

Pemerintah membatasi serbuan waralaba asing.

Tadi malam selesai sudah ajang pameran waralaba  terbesar di Indonesia. Selama 3 hari ini pameran yang disebut Franchise and Expo Indonesia 2012 menghasilkan pengusaha baru yang terjun dalam bisnis waralaba. Sambutan dan antusias pengunjung terlihat dari pameran ini, dimana pengunjung memadati setiap stand dan untuk memasuki pameran ini setiap pengunjung dikenakan biaya sebesar lima puluh ribu rupiah. Angka yang kecil bagi mereka yang ingin terjun dalam bisnis waralaba. Sejumlah stand menampilkan produk yang ditawarkan kepada pengunjung. Mulai dari waralaba lokal sampai waralaba asing. Semua menampilkan produknya yang terbaiknya dan seakan-akan menarik pengunjung untuk melihat standnya.

Dari ajang ini menghasilkan pengusaha waralaba baru dan meraka akan mengembangkan sayap bisnisnya kota - kota di Indonesia. Indonesia merupakan pangsa waralaba asing yang menarik dari berbagai belahan negara dunia. Dengan jumlah penduduk Indonesia diatas 250 juta  jiwa dan tingkat pertumbuhan ekonomi 6.5% 2011 salah satu terbaik di Asia saat ini, merupakan magnet tersendiri bagi waralaba asing. Penduduk dan kota - kota  yang berkembang menyebar merupakan salah satu peluang.

Untuk itu melihat kemajuan dan pertumbuhan dr bisnis waralaba maka pemerintah Indonesia akan menjalankan berbagai kebijakan, antara lain membatasi waralaba asing. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 tahun 2012 tentang Pembatasan Waralaba. Waralaba tidak boleh memiliki 200 outlet pribadi. Dengan diberlakukan hal ini maka Indonesia adalah negara yg pertama di dunia yg menerapkan kebijakan ini.

Upaya ini juga merupakan kebijakan untuk proteksi waralaba lokal yang jumlah semakin berkurang akibat gempuran dari waralaba asing. Disamping itu, daya beli bisnis waralaba bagi pengusaha baru Indonesia yang ingin terjun dalam bisnis waralaba cenderung memilih waralaba asing. Berbagai alasan yang menjadi alasan antara lain : angka keberhasilan yang tinggi dari contoh negara lain, dukungan dari management pusatnya, startegi pemasaran, kualitas produk, standard internasional yang diakui oleh dunia dan sebagainya.

Jika hal ini terus berlanjut maka dipastikan beberapaa waralaba lokal tidak dapat bersaing dengan waralaba asing. Dan pemerintah belum dapat memberikan pelindungan terhadap waralaba lokal. Untuk itu pemerintah Indonesia melakukan sejumlah kebijakan untuk terus memajukan bisnis waralaba di Indonesia.

Dari hal tersebut diatas perlunya waralaba lokal berkompetisi dalam peningkatkan standard mutu yang diakui internasional. Untuk itu peran pemerintah dituntut lebih dalam memberikan kemudahan perijinan, kebijakan mutu, pelatihan dan fasilitas pendukung lainnya. Bukan hanya pembatasan waralaba tapi perhatian dan dukungan yang lebih bagi waralaba lokal. Semoga ajang ini dapat melahirkan waralaba lokal yang "Go internasional" dari Indonesia.